Senin, 23 November 2015

TEMAN


Seiring bertambahnya usia dan aktifitas, temanpun semakin bertambah.
Namun demikian teman dekat makin berkurang.
Sebab menambah teman itu lebih mudah dibanding mempertahankannya.
Dalam berteman kita tidak mungkin berteman dengan seseorang terus menerus.
Disamping karena minat kita tidak sama, juga karena masing-masing punya kesibukan yang menyita waktu.
Atau, mungkin juga teman kita tergiur dengan teman barunya yang menurutnya lebih asyik.

Buatku kehadiran teman itu banyak artinya, salah satunya tempat bertukar pikiran. 
Berbagi suka duka.
Membicarakan masalah yang sedang hangat atau apa saja yang enak diomongin secara santai termasuk bergosip ria bo…:).
Selama hidup, tidak terhitung lagi pengalaman yang berkesan berkaitan dengan teman.
Banyak sekali.,,.....
Aku sendiri tidak bisa merinci satu persatu.
Dalam memandang pertemanan yang kulihat bukan dari segi kuantitas tetapi kualitas.

Pada awal-awal masuk kuliah aku berkenalan dan bergaul dengan banyak orang.
Bersamaan dengan waktu, mulai kelihatan mana teman sejati.
Mungkin karena kita cukup lama berkecimpung ditempat yang sama, otomatis memiliki semacam understanding.
Jadi tidak ada kecanggungan lagi....
Terbentuknya pertemanan  tidak selalu tergantung dari lama tidaknya kita bersama-sama.
Salah satu alasan berteman, awalnya pasti kita melihat orang itu menarik, bisa memberikan semacam gairah.
Atau, mungkin dia pintar ngomong, baik hati.
Jadi ada semacam chemistry yang membuat kita saling suka.
Seperti orang pacaran, kita merasa excited.
Tapi lama kelamaan yang membuat kita setia adalah kesamaan,
misalnya kesamaan taste,minat,pandangan hidup,opini,latarbelakang.
Kalau tidak, sulit untuk mempertahankan pertemanan.
Contohnya, pertemanan dengan sahabat baik ketika kecil.
Aku tetap menyimpan memori tentang mereka.
Tapi karena berpisah saat kecil,saya otomatis mengingatnya sebagai anak kecil dengan perasaan sebagai anak kecil pula.
Sekarang karena sejarah hidup sudah berbeda,persamaan yang kami miliki waktu kecil tidak ada lagi.
Dua tiga jam memang kami ngobrol seru,bernostalgia.
Tapi setelah itu tidak ada dorongan untuk membina hubungan sebagai best friend lagi.
Wajar saja hubungan berubah, karena masing-masing dari kita sudah berubah.

Manusia pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri.
Pasti butuh orang lain yang mengerti dan menerima kita sebagaimana adanya.
Teman bisa berarti dari saudara tetapi jangan pernah berpikir teman lebih penting dari saudara.
Mereka yang menganggap teman lebih penting dari saudara,barangkali punya hubungan kurang dekat dengan saudaranya.

Aku tidak pernah punya kiat khusus agar mendapat teman.
Percayalah kalau kita baik sama orang, orang juga bakal baik sama kita.
Memilih teman ku tentukan sendiri, tidak terpengaruh oleh siapapun.
Ada juga yang baru beberapa jam bertemu, sudah merasakan cocok.
Aku berteman dengan seseorang bukan karena ingin mendapat fasilitas tapi murni karena ingin membina hubungan baik,
sebuah relationship.