Seiring bertambahnya usia dan aktifitas, temanpun semakin
bertambah.
Namun demikian teman dekat makin berkurang.
Sebab menambah teman itu lebih mudah dibanding
mempertahankannya.
Dalam berteman kita tidak mungkin berteman dengan
seseorang terus menerus.
Disamping karena minat kita tidak sama, juga karena
masing-masing punya kesibukan yang menyita waktu.
Atau, mungkin juga teman kita tergiur dengan teman
barunya yang menurutnya lebih asyik.
Buatku kehadiran teman itu banyak artinya, salah satunya
tempat bertukar pikiran.
Berbagi suka duka.
Membicarakan masalah yang sedang hangat atau apa saja
yang enak diomongin secara santai termasuk bergosip ria bo…:).
Selama hidup, tidak terhitung lagi pengalaman yang
berkesan berkaitan dengan teman.
Banyak sekali.,,.....
Aku sendiri tidak bisa merinci satu persatu.
Dalam memandang pertemanan yang kulihat bukan dari segi kuantitas
tetapi kualitas.
Pada awal-awal masuk kuliah aku berkenalan dan bergaul
dengan banyak orang.
Bersamaan dengan waktu, mulai kelihatan mana teman
sejati.
Mungkin karena kita cukup lama berkecimpung ditempat yang
sama, otomatis memiliki semacam understanding.
Jadi tidak ada kecanggungan lagi....
Terbentuknya pertemanan
tidak selalu tergantung dari lama tidaknya kita bersama-sama.
Salah satu alasan berteman, awalnya pasti kita melihat
orang itu menarik, bisa memberikan semacam gairah.
Atau, mungkin dia pintar ngomong, baik hati.
Jadi ada semacam chemistry yang membuat kita saling suka.
Seperti orang pacaran, kita merasa excited.
Tapi lama kelamaan yang membuat kita setia adalah
kesamaan,
misalnya kesamaan taste,minat,pandangan
hidup,opini,latarbelakang.
Kalau tidak, sulit untuk mempertahankan pertemanan.
Contohnya, pertemanan dengan sahabat baik ketika kecil.
Aku tetap menyimpan memori tentang mereka.
Tapi karena berpisah saat kecil,saya otomatis
mengingatnya sebagai anak kecil dengan perasaan sebagai anak kecil pula.
Sekarang karena sejarah hidup sudah berbeda,persamaan
yang kami miliki waktu kecil tidak ada lagi.
Dua tiga jam memang kami ngobrol seru,bernostalgia.
Tapi setelah itu tidak ada dorongan untuk membina
hubungan sebagai best friend lagi.
Wajar saja hubungan berubah, karena masing-masing dari
kita sudah berubah.
Manusia pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri.
Pasti butuh orang lain yang mengerti dan menerima kita
sebagaimana adanya.
Teman bisa berarti dari saudara tetapi jangan pernah berpikir teman lebih
penting dari saudara.
Mereka yang menganggap teman lebih penting dari
saudara,barangkali punya hubungan kurang dekat dengan saudaranya.
Aku tidak pernah punya kiat khusus agar mendapat teman.
Percayalah kalau kita baik sama orang, orang juga bakal
baik sama kita.
Memilih teman ku tentukan sendiri, tidak terpengaruh oleh
siapapun.
Ada juga yang baru beberapa jam bertemu, sudah merasakan cocok.
Aku berteman dengan seseorang bukan karena ingin mendapat
fasilitas tapi murni karena ingin membina hubungan baik,
sebuah relationship.